Friday, July 16, 2010

Menggagas Provinsi Jawa Selatan


Ini bukan latah atau eforia tapi kenyataannya pemekaran Provinsi, Kabupaten/Kota terus bergeliat. Tujuannya tentu saja mendekatkan pelayanan birokrasi terhadap masyarakat. Sehingga pemerataan pembangunanpun akan lebih terasa jika pemerintahannya lebih dekat dibanding ketika masih ikut pemerintahan sebelumnya. Untuk Provinsi sejak era otonomi daerah sudah berkembang menjadi 33 provinsi. Rinciannya Sumatera tambah 2 provinsi (Kepri dan Babel), Sulawesi tambah 2 (Gorontalo dan Sulbar), Maluku jadi dua (Maluku Utara), Papua tambah Papua Barat dan Jabar menjadi Jabar dan Banten.

Jika kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah ingin mekar seperti Brebes menjadi 2 (Brebes dan Bumiayu), Cilacap jadi dua (Cilacap dan Majenang/Cilacap Barat), Banyumas (Banyumas dan Kota Purwokerto), maka wacana berikutnya adalah membagi dua Jawa Tengah menjadi Jawa Selatan.

Ide ini muncul beberapa tahun terakhir ini meski belum secara terang-terangan dideklarasikan. Tapi idealnya calon Jawa Selatan ini minimal memiliki 10 Kabupaten/Kota (setelah pemakaran) yang sebelumnya masuk eks Karesidenan/Pembantu Gubernur Wilayah Banyumas dan sebagian Kedu. Banyumas setelah pemekaran jadi 6 Kab/Kota, Kedu minimal yang masuk Kebumen, Purworejo dan Wonosobo) satu diantaranya yaitu Kebumen bisa dimekarkan menjadi Kabupaten Kebumen dan Kota Gombong.

Untuk ibu kota bisa dipilih Purwokerto yang selama ini menjadi pusat pertumbuhan/perekonomian bagi wilayah ini. Terdapat universitas negeri dan swasta juga menjadi pusat perdagangan Jateng selatan barat. Bekas Rumah Dinas/kantor Pembantu Gubernur, atau sekarang menjadi Korwil III Jateng (gabungan dgn Pekalongan) bisa menjadi pusat pemerintahan. Dari segi jarak terjauh Purworejo dan Wonosobo hanya butuh 2 jam ke Purwokerto jarak tempuh yg hampir sama jika dibanding ke Semarang. Lalu dari ujung barat kabupateen Cilacap saat ini (Dayeuhluhur) juga butuh waktu tempuh sekitar 2 jam. Bandingkan jika sekarang menuju Semarang dari kota Cilacap saja paling cepat 5 jam dan bus umum 8 jam.

Segi jumlah penduduk dari 7 kabupaten yang ada saat ini secara kasar bisa lebih dari 8 juta jiwa. Bandingkan dgn Provinsi Banten 8.098.780 jiwa (BPS/2.000).

Potensi yang ada di wilayah ini adalah pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perikanan dan sektor jasa. Perikanan juga ada perikanan darat dan perikanan laut yang membentang dari perairan Segara Anakan (Cilacap) hingga selatan Purworejo. Sentra perikanan laut ada di Cilacap dan Kebumen. Memiliki bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Wirasaba Purbalingga yang dua-duanya bisa dikembangkan jadi Bandara Internasional. Pelabuhan Laut ada di Cilacap sebagai gerbang ekspor dan impor BBM maupun barang kebutuhan lain serta ternak.

Dengan potensi yang ada saat ini serta fasilitas yang memadai, maka bukan hal yang mustahil jika Jawa tengah dimekarkan menjadi dua yaitu Jawa Selatan. Ini sekedar gagasan dan realisasinya tentu masih panjang dan berliku……mudah-mudahan.


Sumber :
Yoes Sachri
http://birokrasi.kompasiana.com/2010/07/05/menggagas-provinsi-jawa-selatan/
5 Juli 2010

Sumber Gambar:
http://stat.kompasiana.com/files/2010/07/jateng.gif

1 comment:

  1. Wah kalo OTDA terlalu berlebihan, Indonesi akan jadi terpecah belah. Pembengkakan anggaran untuk pejabat pasti tidak dapat dihindarkan....



    rental laptop

    ReplyDelete