BANYUWANGI: Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menduduki peringkat ke-11 dari daftar 50 kabupaten/kota terkaya se-Indonesia pada 2012 yang dirilis oleh Warta Ekonomi.
“Dengan kata lain, Banyuwangi menduduki nomor dua terkaya di tingkat Jawa Timur, setelah Kota Surabaya yang menduduki peringkat ke-2 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi Djuang Pribadi, Kamis, 28 juni 2012.
Sebanyak 11 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi yakni peringkat pertama diraih Kabupaten Kutai Kartanegara, Surabaya, Kota Bandung, Siak, Bogor, Medan, Kutai Timur, Bengkalis, Kabupaten Bandung, Muara Enim, dan Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, definisi kabupaten/kota terkaya versi majalah tersebut adalah daerah yang memiliki pendapatan yang tinggi dengan didukung oleh daya tarik investasi yang tinggi, infrastruktur daerah yang lengkap dan kualitas masyarakatnya.
“Pemeringkatan itu dilakukan dengan basis data kompilasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Keuangan dari tahun 2008-2011,” tuturnya.
Dalam penentuan indikator daerah terkaya, Warta Ekonomi menentukan empat variabel yang dianggap penting yakni daya tarik investasi daerah, pendukung infrastruktur, kualitas masyarakat, dan produk domestik regional bruto (PDRB).
Daya tarik investasi daerah menjadi penting karena menjadi faktor utama membuka akses pendapatan ke daerah, kemudian pendukung infrastruktur berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah dan dapat memperlancar jaringan distribusi antardaerah yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan nasional.
“Kualitas masyarakat dianggap sebagai penentu kinerja perekonomian daerah karena sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dianggap akan berdampak besar terhadap jalannya aktivitas perekonomian dan berpengaruh pada pendapatan masyarakat,” paparnya.
Variabel PDRB dan APBD sebagai variabel utama dalam pemeringkatan karena kaya atau tidaknya suatu daerah dilihat dari dari nilai pendapatan masyarakat dan APBD kabupaten/kota setempat.
Dalam riset yang dilakukan oleh majalah tadi. penggunaan variabel-variabel tersebut memiliki bobot yang berbeda karena variabel yang satu dianggap lebih penting dari variabel yang lain.
“Daya tarik investasi memiliki bobot 20% dan Banyuwangi mencatatkan skor 3.750. Sedangkan pada variabel pendukung infrastruktur yang berbobot 10%, Banyuwangi mendapat skor 4.000,” papar Djuang. (if)
Sumber :
http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2012/06/28/kabupaten-terkaya-banyuwangi-duduki-peringkat-ke-11/
28 Juni 2012
No comments:
Post a Comment